Minggu, 21 Desember 2014

Seandainya Kamu Adalah

Diposting oleh Unknown di 21.14 0 komentar
seandainya kamu adalah malam, mata ini pasti enggan memejam.
seandainya kamu adalah hujan, tubuhku tak akan mencari teduh.
seandainya kamu adalah matahari, aku rela menjadi pagi.
seandainya kamu adalah air, dengan senang hati aku siap tenggelam.
seandainya kamu adalah langit, menjadi awan adalah caraku mendekapmu.
seandainya kamu adalah laut, aku dan ikan akan menjadi pesaing.


tetapi kamu..

kamu bukan malam. kamu bukan hujan. kamu bukan matahari. kamu bukan air. kamu bukan langit. dan kamu bukan laut. kamu adalah kamu. seseorang yang telah membuatku sejatuh cinta ini.

lalu bagaimana denganku?

siapa aku?

aku bukan sesiapamu. hanya seorang gadis pengeja  hujan yang sesekali memelukmu dalam doa. yang entah atas dasar apa bisa selancang ini mengagumimu. yang demi Tuhanku, aku telah jatuh sejatuh-jatuhnya. hahaha. ah sudahlah.


         with love,
     Your admirer.

Rabu, 10 Desember 2014

Untukmu

Diposting oleh Unknown di 19.44 0 komentar
Ketika menatapmu menjadi sebuah ketidaksanggupanku dan melihatmu harus melibatkan hati, aku tak kuasa. Menatap punggungmu menjadi sebuah keharusan. Sebab berdiri di hadapanmu jelas tidak mungkin. Aku masih tahu diri. Ampuni aku yang mencintaimu dalam diam. Sungguh, aku tak punya cara lain.

Entah sudah berapa kali kau mendekati hati yang bukan aku. Aku di sini. Melihatmu dari jauh. Mengamatimu tanpa jeda. dan kau masih mencari yang bukan aku? Menyebalkan.

Tapi kau.. kau selalu punya cara untuk membuatku kembali. Kembali jatuh cinta. dan kembali patah hati. Begitu, berulang-ulang. Memuakkan.

Agaknya aku telah sejatuh cinta ini (kepadamu tentu saja)



Kamis, 04 Desember 2014

Diposting oleh Unknown di 23.02 0 komentar
Rindu selalu punya cara menikam waktu. Membawaku kembali menujumu. Lagi dan lagi. Hingga aku tak punya jalan untuk kembali. 
Kau.. Kau tak pernah gagal menghidupkan kenangan. Melesapkan debar-debar jantung ke bilik dadaku. Menyembunyikan sendu untuk sepersekian detik. Lalu pergi ke tempat yang entah.
Agaknya aku bersalah. Jika kau membaca ini, kau akan tahu seberapa salah diriku. Maaf...

1. Maaf karena aku membiarkan cerita kita berakhir.
2.Maaf untuk kita yang tak saling mengenal lagi.
3. Maaf jika diam-diam aku merindukanmu.
4.Maaf jika aku mengakui kaulah yang terhebat.
5. Maaf untuk setiap luka yang pernah kutali-pitakan.
6.Maaf karena aku tak pernah menganggapmu ada.
9.Maaf aku nyaris melupakanmu.
10.Maaf..maaf.. maaf.

 

Dear you.. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review