Senin, 21 April 2014

Tolong!

Diposting oleh Unknown di 17.40 0 komentar
Debar jantungku menghilang seiring dengan tapak kakimu yang menjauh. Kudapati hatiku telah memar dengan luka yang berdarah-darah. 5 detik kemudian kurasakan hantaman mahadahsyat yang berhasil meluluh lantakkan segenap perasaanku menjadi atom-atom kecil. Hatiku terbunuh. Kau berhasil mematahkan hati yang susah payah kupahat dengan titik-titik air mata yang luruh. Aku menyerah. Kau menang! Ya. Kau menang!

Kini kau bisa melihatku tertekur dengan kedua lutut yang mencium tanah. Aku benar-benar kalah.

Atas nama hujan yang memaksaku melenyapkan tanda tanya antara kita, aku tak bisa menelan mentah-mentah pertanyaanku sendiri.

Aku tak mau beranjak dari tempatku berlutut sebelum kau membuka topengmu. Sebelum kau katakan siapa namamu. Dan sebelum aku mendengar sendiri mengapa kau melakukan ini.

Aku kurang paham dengan maksud tulisan tanganmu yang dengan lancang memvonisku bersalah. Berbulan-bulan kau membiarkanku meringkuk di dalam getar geletar rasa yang tak begitu jelas. Lalu mengapa akhirnya kau yang menghakimi aku? ini tak adil. Sungguh.



Duduklah sejenak! Dengarkan kalimatku baik-baik. Katakanlah siapa namamu. Selepas itu, kau boleh pergi semaumu. Sesederhana itu, bukan?

Kamis, 17 April 2014

Ramalan Bintang, Syirik yang diabaikan

Diposting oleh Unknown di 18.19 0 komentar

Hai sis,bro.. Masih ada yang percaya ramalan bintang nggak nih? Hayolo ngaku! Haha. Hari gini percaya ramalan bintang? Apa kata akhirat?

         Kita hidup di jaman dimana orang-orang mengagung-agungkan ramalan,dukun dan sebangsanya. Padahal sudah dijelaskan dalam islam bahwa hukum atas itu adalah haram. HARAM! *sengaja diulang biar greget* Bukan maksud gue buat menggurui kalian ya. Bukan. Emm jadi gini..

 Ada dua rincian hukum mengenai masalah ini :
           
Pertama: Apabila cuma sekedar membaca zodiak atau ramalan bintang, walaupun tidak mempercayai ramalan tersebut atau tidak membenarkannya, maka itu tetap haram. Akibat perbuatan ini, shalatnya tidak diterima selama 40 hari.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
  مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230).

Ini akibat dari cuma sekedar membaca.
Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 hari dijelaskan oleh An Nawawi: “Adapun maksud tidak diterima shalatnya adalah orang tersebut tidak mendapatkan pahala. Namun shalat yang ia lakukan tetap dianggap dapat menggugurkan kewajiban shalatnya dan ia tidak butuh untuk mengulangi shalatnya.”  (Syarh Muslim, 14: 227)


Kedua: Apabila sampai membenarkan atau meyakini ramalan tersebut, maka dianggap telah mengkufuri Al Qur’an yang menyatakan hanya di sisi Allah pengetahuan ilmu ghoib.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

  مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532, hasan)
Namun jika seseorang membaca ramalan tadi untuk membantah dan membongkar kedustaannya, semacam ini termasuk yang diperintahkan bahkan dapat dinilai wajib. (Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, 1: 330)

Syaikh Sholih Alu Syaikh memberi nasehat, “Kita wajib mengingkari setiap orang yang membaca ramalan bintang semacam itu dan kita nasehati agar jangan ia sampai terjerumus dalam dosa. Hendaklah kita melarangnya untuk memasukkan majalah-majalah yang berisi ramalan bintang ke dalam rumah karena ini sama saja memasukkan tukang ramal ke dalam rumah. Perbuatan semacam ini termasuk dosa besar (al kabair) –wal ‘iyadzu billah-. …

Jadi gimana? Masih berani percaya begituan? ^^



Sabtu, 12 April 2014

Gue Siapa?

Diposting oleh Unknown di 20.00 0 komentar

    ''Aku ki opo to?'' itu pertanyaan yang sampe sekarang nggak bisa gue jawab. Bukan, bukan karena gue nggak tau kalo gue adalah seekor tikus. Tapi karena selama gue idup, gue belum bisa ngasih sesuatu buat dunia. Terlebih buat nyokap bokap gue. Cieeeh. Bicara tentang tikus, gue ini bukan tikus. Terlahir dengan nama yang kelewat pasaran ngebuat gue lebih suka dipanggil tikus. Gue males aja kalo ada yang manggil gue, ternyata dia lagi manggil Tika yang lain. Ah sudahlah.


    Jujur sejujur jujurnya jujur, gue bukan tipycal orang-orang kebanyakan. Dilihat dari tampang, gue nyeremin. Iya. Itu bener. Nggak sedikit temen yang bilang kalo pertama kali liat gue,  mereka menilai kalo gue itu orangnya judes-cuek-pendiem. Ha! kalian tertipu rupanya. don't judge the book by its cover, bro..sist! seenak jidat aje lu tong nilai gue dari luar -_- ohiya, kenapa tadi gue bilang kalo gue beda dari orang kebanyakan? karena.. yak betul! cara gue berpikir, cara gue menjalani idup agak kurang waras men. Idiot, Komplikasi, Otak kecengklak, dan berbagai macem julukan sampah udah jadi makanan gue sehari-hari. Kayaknya gue nggak perlu ya cerita tentang ke-idiotan gue di sini. Hina men! hina! tapi jangan salah. Ke-idiotan gue itu cuma kambuh waktu lagi bareng sama orang-orang yang gue anggep deket dan nyaman loh~~ Jadi nggak heran kalo banyak yang berpikir gue itu pendiem.
                                 
       



     Bicara banyak tentang gue, gue itu benci keramaian. Gue benci banget sama suasana rame. Gue bahkan lebih suka menyendiri di kamar dibanding pergi jalan-jalan sama temen. Emak Bapak gue aja sampe bingung kenapa gue bisa betah ngurung diri berjam-jam di kamar yang panasnya minta ampyun. Jadi ketika Lo,lo dan lo heboh pada malem mingguan, gue nggak ada niatan sama sekali buat keluar. Selain benci rame, gue juga benci nunggu. Serius demi apapun gue benci hal ini. Dan gue paling benci sama orang yang nggak sadar kalo dia lagi ditungguin. Lu kata waktu gue nggak berharga apa? hih.




Kalau orang-orang bilang, buku itu ngebosenin. Buat gue, buku itu surga dunia. Gue nggak pernah merasa sendirian tiap kali gue baca buku. Serius! Ketika mereka lebih milih sepatu,tas, baju buat diburu... gue milih buku di atas segala-galanya. Dan untungnya, emak bapak gue nggak pernah keberatan dengan kegemaran gue yang hobi ngoleksi buku :'D hihi.
Cukup..cukup. Udah ya gitu aja. Dahhh



 

Dear you.. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review