Brangkali harapan ini hanya semacam doa yang memeluk kehampaan sebagai kamu. Tapi, biarlah. Sesekali waktu perlu mengajariku cara tercepat meninggalkan masa silam. Meski aku tak yakin kamu akan ''hilang'' begitu saja di masa depanku.
Kadang, setiap merindumu, aku menegarkan hati dengan merapal mantra ''semoga'', dan berharap mantra itu mustajab untuk mengembalikan ''yang pergi'' dan memulangkan ''yang lupa''. Walaupun setiap mataku membuka, kamu tetap pergi dan tetap lupa kembali.
Di jantung rinduku kamu adalah keabadian. yang mengenalkan dan mengekalkan kehilangan.
-Sepatu Dahlan (Khrisna Pabichara)-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar