Atas nama luka,
aku menulis ini.
Atas dasar tahu
diri, aku akan berhenti mengagumimu.
Sudah kukatakan
pada hatiku untuk tak mengagumimu.
Sudah pula
kujelaskan pada pikiranku untuk berhenti berangan-angan.
Namun aku tetap
tak mau beranjak pergi dari rasaku.
Rasa yang sudah
jelas-jelas tak mendapat balasan darimu.
Bodoh! iya aku
bodoh.
Seharusnya aku tak
selancang ini menjatuhkan hati pada sosok sesempurna kamu.
Kamu yang ternyata
tak punya hati, setega itu membiarkanku bergulat sendirian dengan luka ini.
Aku benci! Aku benci! Aku benci kamu!
Aku sudah lelah
menjadi pengagum rahasiamu.
Aku juga sudah
lelah mengagumi sendirian.
Aku lelah tak
mendapat balasan apapun darimu.
Aku lelah.. aku
lelah!
Mungkin aku dan
kamu memang tak diijinkan oleh Semesta untuk
berjalan pada satu garis takdir yang sama.
Atau mungkin bukan
Semesta yang tak mengijinkan, tapi kamulah yang memang tak mau berjalan
bersamaku.
Maaf atas segala
rasa yang pernah kusimpan untukmu.
Maaf karena aku
tak bisa dengan mudah menghapus sosok ‘’kamu’’ dari duniaku.
Dan maaf karena
untuk sekedar tahu diripun aku tak bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar