Dalam diam, aku menunggumu.
Dalam diam, aku mengagumimu.
Dan dalam diam, jiwaku bersamamu.
Kamu selalu ada di dalam diamku.
Entah sudah berapa puluh sayat
luka yang kudapati darimu. Entah sudah berapa puluh tusukan yang menancap
mengenai jantungku. Aku tak tahu dan tak pernah ingin tahu. Kamulah
satu-satunya alasanku untuk bergumul dengan rasa sakit. Aku bahkan tak bisa
menghitung sudah berapa lama aku bertahan di dalam kepedihan ini.
Detik demi detik berlalu.Waktu
berjalan sedemikian cepatnya tanpa memperbolehkanku untuk berhenti sejenak. hohh..Sebrutal itukah waktu? entahlah. Kamu
selalu saja merebut paksa kesadaranku. Dulu...kukira rasa ini akan menghilang
dengan sendirinya tanpa perlu kupaksa untuk pergi. Ternyata dugaanku salah. Cintaku
semakin membabi buta. Kamu selalu saja berhasil mengambil alih duniaku dan
merampok paksa seluruh rasaku. Aku tak bisa berhenti mencintaimu. Ahh bukan!
Lebih tepatnya aku tak tahu bagaimana caranya untuk berhenti mencintaimu. aku harap kamu membaca ini lalu dengan senang
hati mau mengajariku untuk melupakanmu.
Seandainya kamu tahu seberapa dalam aku
menjatuhkan hati, mungkin kamu tak akan membiarkanku bergelut sendirian dengan
rasa sakit ini. Seandainya kamu dengar sudah berapa puluh kali kurapalkan
kalimat ‘’Aku mencintaimu.’’ Mungkin kamu tak akan setega itu mengabaikan
keberadaanku. Hey! Aku cemburu saat melihatmu tersenyum bukan denganku. Tapi aku juga tak bisa selancang itu manyusup masuk ke
dalam duniamu. aku terlalu pengecut. mungkin memang sudah seharusnya seperti
ini. Aku yang salah karena terus bersembunyi dibalik topengku. Aku yang salah
karena tak membiarkanmu tahu.aku salah. Iya! semua ini memang salahku.
Mata ini selalu merekam bagaimana kamu tersenyum. Telinga ini selalu
mendengar bagaimana suaramu menyelusup masuk ke dalam kalbuku, dan Otak ini tak henti-hentinya memikirkanmu. Kamu telah mengambil alih sistem kerja
otakku. membius seluruh kesadaranku. Dan melumpuhkan semua rasaku.
Maaf karena aku telah sejatuh cinta ini. maaf karena aku telah lancang menyematkan namamu di dasar hatiku. sejujurnya, aku lelah. Akupun jengah dengan semuanya. kamu tak pernah mengakui keberadaanku. Tak sekalipun! Ahh aku yang terlalu bodoh. bodoh karena aku mencintai seseorang sesempurna kamu.
Maaf karena aku telah sejatuh cinta ini. maaf karena aku telah lancang menyematkan namamu di dasar hatiku. sejujurnya, aku lelah. Akupun jengah dengan semuanya. kamu tak pernah mengakui keberadaanku. Tak sekalipun! Ahh aku yang terlalu bodoh. bodoh karena aku mencintai seseorang sesempurna kamu.
Aku harap kamu membaca ini..
Ws tak woco
BalasHapus