pagi-pagi sekali aku bergumul dengan diam. lalu malamnya, aku bermain-main dengan sepi. kepalaku dipenuhi berjuta salam tak sampai. ah biarlah. biarlah Tuhan yang menyampaikannya kepadamu.
aku tahu. demi Tuhanku, aku tahu bahwa mataku tak berhak menatapmu. karena itu aku sering menjadi pencuri. mencurimu dengan tiap-tiap senyum terbaik kepunyaanmu.
telingaku tak pernah punya daya mendengar suaramu. bibirku mengatup selepas kau bicara. thalamus di otakku berhenti bekerja ketika kau mendekat. ini gila!
jika saja aku tak memaksakan diri tidur lebih awal, mungkin sekarang aku tidak sedang memimpikanmu. mimpi tak pernah lebih baik.
satu juta bungkam menemaniku. jadi tenanglah. tetaplah di tempatmu. aku tak akan mendekatimu barang sejengkalpun.
sebab kita adalah 'jauh' yang tak menginginkan dekat.
Kamis, 22 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar